Shah Rukh Khan - Raja di India - Tempe-Urap

Belajar tiada batasan, waktu, usia dan tempat.

Wednesday, July 3, 2019

Shah Rukh Khan - Raja di India

Pernah dia jadi jagoan aneh seperti di R.A. One, kadang jadi orang konyol seperti di Duplicate, di lain waktu jadi suami frustrasi dalam Hum Tumhari Hain Sanam. 

Di lain film, jadi pecinta yang kharismatik dalam Veer-Zaara. Jadi bajingan dalam Raees, pemabuk handal dalam Devdas, juga menjelma menjadi psikopat dalam Darr, atau, jadi pria cengeng dalam Kuch-Kuch Hota Hai. Di antara yang sulit ditiru dari orang ini adalah gayanya saat menangis: alis melengkung, suara terbata-bata, dan gestur tangannya. Satu lagi, ketika dia membusungkan dada dan membentangkan tangannya saat menyanyi. Ahhay!

Shah Rukh. Ini adalah nama sultan Dinasti Timuriyah yang berkuasa di kawasan Transoxiana selama 42 tahun, 1405-1407. Khan, kita tahu, adalah gelar anak raja di kawasan ini. Shah Rukh menggantikan ayahnya, Timurlenk, dan mengerek kejayaan dinasti ini. Kelak, jejak kecemerlangannya dilanjutkan raja penggantinya, Ulugh Bek. Nama terakhir ini selain sultan, juga matematikawan cemerlang dan salah satu jenius dalam bidang astronomi.

Oke. Ketika orok ini lahir pada 2 November 1965, orangtuanya tentu memiliki pertimbangan menyematkan nama Shah Rukh Khan untuknya. Tabarrukan, mengais berkah; dan Tafaulan, menanamkan optimisme dan harapan agar kelak dia bisa secemerlang anak Timurlenk itu. 

Dia akhirnya memang menjadi raja, sebagaimana harapan orangtuanya.   Tentu, meski menjadi raja di industri film. Hehehe

Tak apa, raja tetap raja. SRK dianggap salah satu aktor besar pasca kejayaan Amitabh Bachchan. Dia mekar bersama Khan lain: Aamir, Salman, Saif Ali, dan yang telat tumbuh, si Fardeen bin Feroz Khan.

Aamir lahir dari keluarga film. Termasuk Salman beserta adiknya, Sohail dan Arbaaz. Saif Ali malah perpaduan elit, lahir dari pasangan Kapten Tim Kriket India, Mansoor Ali Khan Pataudi dengan bintang bermata indah, Sharmila Tagore. Sedangkan Fardeen anak Feroz Khan, aktor sekaligus produser. Komplit sudah nepotisme di industri Bollywood. 
loading...

Khan, yang menjadi tinanda nama muslim India, merajai Bollywood dalam kurun tiga dekade terakhir. Bersaing dengan dinasti perfilman lain: Kapoor, Bhatt, Shetty, Akhtar, Chopra, Johar, Mukherji, Deol, dan klan Roshan serta Bachchan menyusul di etape terakhir.

Berbeda dengan kaum nepotis di atas, Shah Rukh Khan tidak lahir dari keluarga film. Dia hanya putra keluarga kelas menengah di Delhi. Leluhurnya berasal dari etnik Pusthun, Afganistan. Dari jalur ibu, dia teraliri darah Kashmir. Ayahnya, Meer Taj Muhammad Khan, menjadi aktivis kemerdekaan India dan terlibat dalam gerakan anti-kekerasan yang dimotori Abdul Ghaffar "Badshah" Khan, salah seorang pemimpin spiritual-politik, kawan Mahatma Gandhi.

Dibanding para aktor lain yang nyambung-putus dan kawin-cerai, harus diakui SKR kepala keluarga yang baik. Dia setia terhadap istrinya, Gauri, yang dia nikahi tahun 1992. Dia juga melibatkan istrinya dalam berbagai proyek filmnya sebagai produser.

Saya suka gaya akting SRK sejak menonton Karan-Arjun (1994), yang dia bintangi bersama Salman Khan. Lalu, karakter kocak tapi romantis dalam Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995) memberi chemistry kuat antara dia dengan Kajol. Penonton juga merestuinya. Bahkan, film ini terus tayang di salah satu bioskop di Mumbai hingga tahun 2014, dan mencapai rekor 1000 kali penayangan. Gila!

SRK dan Kajol memang pasangan dalam film yang pas. Selain dalam  Baazigar (1993), Karan-Arjun (1995), Kuch-Kuch Hota Hai (1998), Kabhi Khusi Kabhie Gham (2001), My Name Is Khan (2009) dan Dilwale (2015). Keduanya punya chemistry yang kuat. 

Ada banyak film yang dibintangi SRK. Genrenya variatif. Ada yang romantis, eksyen, drama, dan seterusnya. Tapi selain Dilwale Dulhaniya Le Jayenge (1995) dan Kuch-Kuch Hota Hai (1998), saya suka jalan cerita dalam Swades (2004), saat dia memerankan ilmuwan NASA yang ingin membangun desa di pelosok India; Chakde! India (2007) saat memerankan Kabir Khan, pelatih timnas kriket India yang energik; Rabne Bana Di Jodi (2009) ketika menjadi Surinder Sahni, suami yang memperjuangkan cinta istrinya; dan My Name Is Khan (2010) saat memerankan Rizwan Khan, penderita sindrom Asperger, yang berjuang melawan streotipe terhadap muslim pasca peristiwa 9/11 di AS.

Banyak cara menikmati film India. Di antaranya, mengenali karakter aktornya. Para aktor besar Bollywood yang bisa bertahan dalam banalitas dan brutalitas industri perfilman biasanya punya karakter yang kuat, ciri yang kokoh, lain daripada yang lain. Kalau hanya asal niru, bisa kukut duluan. Kalau sekadar mencontek gaya bintang lain, bisa tenggelam duluan. 

SRK adalah di antara sedikit bintang yang bisa awet bertahan dalam kurun tiga dekade terakhir. Dia konsisten dalam dunia peran, bergelut dan berproses di dalamnya, dan ikut pula mengerek-kibarkan industri Bollywood di Asia, Amerika, Eropa dan Afrika. Kerja keras yang membuatnya diganjar Padma Shri, anugerah penghargaan tertinggi dari pemerintah India.

-- Disampaikan oleh Rijal Mumazziq  dalam perkuliahan online bertajuk al-Madkhal Ila Dirasat al-Madzahib al-Hindiyyah

No comments:

Post a Comment