Gara-gara Islam Nusantara, warga Belanda jadi muallaf - Tempe-Urap

Belajar tiada batasan, waktu, usia dan tempat.

Friday, May 24, 2019

Gara-gara Islam Nusantara, warga Belanda jadi muallaf

Berangkat dari perjalanan grup musik Ki Ageng Ganjur pimpinan Al-Zastrouw Ngatawi ke sejumlah negara di Eropa pada 26 Maret-6 April 2018 tidak hanya memberi kesan untuk warga Eropa, tetapi juga menghadirkan citra Islam yang ramah, sejuk, dan inklusif (terbuka).


Mendakwahkan Islam Nusantara melalui musik dan shalawat yang dilakukan Ki Ageng Ganjur ini dinilai sejumlah pihak di Eropa bahwa Islam tidak hanya persoalan hukum, tetapi juga budaya, seni, dan estetika.

Kesan mendalam Islam Nusantara ini ditangkap seorang pria warga Belanda keturunan Bulgaria, Ivan Petrov Krumov. Ia mendatangi Ketua PCINU Belanda, Ibnu Fikri untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.

“Setelah mendengar alunan shalawat dan melihat penampilan Ki Ageng Ganjur, dia menyatakan ketertarikannya pada Islam dan setelah beberapa hari berpikir, akhirnya dia menyatakan diri masuk Islam dengan mendatangi PCINU Belanda,” jelas Zastrouw.

Dia menuturkan, Islam mempunyai prinsip rahmatan lil ‘alamin. Jika Islam disampaikan dengan cara-cara yang baik dan simpatik, maka akan lebih banyak yang tertarik pada Islam dengan sendirinya.

“Jika Islam disampaikan dengan cara yang simpatik dan beradab, saya rasa akan lebih banyak yang tertarik. Meskipun hidayah tetap menjadi hak prerogratif Allah,” ujar Dosen Pascasarjana UNUSIA Jakarta ini.

Ibnu Fikri langsung menuntun proses ikrar dua kalimat syahadat Ivan Petrov Krumov. Setelah resmi jadi mualaf, Petrov bersama Gus Fikri memperlihatkan surat resmi yang menyatakan Petrov telah menjadi seorang Muslim.

Tulisan ini telah tayang di NU.or.id


No comments:

Post a Comment