Bedah Buku Guru Sejati Hasyim Asyari - Tempe-Urap

Belajar tiada batasan, waktu, usia dan tempat.

Saturday, July 5, 2014

Bedah Buku Guru Sejati Hasyim Asyari

Pada tanggal 14 Juni 2014 bertempat di salah satu cafe di Sudirman FX Plaza , saya di ajak oleh teman saya untuk ikut datang dalam acara bedah buku yang dimotori oleh Media Indonesia.Dan kebetulan untuk buku yang akan di bedah saat itu berjudul " Guru Sejati Hasyim Asyari ".Dalam hati saya sangat senang,karena sejak dari dulu saya sering mendengar nama besar Sang Guru,tapi tanpa mengenal lebih dalam historis dan sepak terjang beliau.
Sampai di lokasi,kami langsung di ketemukan dengan teman-teman media dan mahasiswa yang notabene adalah para korespondensi Media Indonesia.Tanpa menunggu lama,acara pun segera di buka dengan sambutan dan uraian langsung dari penulis buku tersebut yaitu Bapak Masyamsul Huda.
Mendengar uraian dari beliau tentang latar belakang penulisan buku, metode yang dipakai dalam pengumpulan sumber tulisan dan sampai pada cerita beliau langsung mengenai Mbah Hasyim sendiri yang notabene masih kerabat dengan penulis sendiri membuat saya sedikit terbuka dan menyadari betapa seorang Hasyim Asyari adalah seorang maestro.
Beliau memerankan peran tidak hanya sebagai tokoh agama,tetapi juga sebagai tokoh adat dan budaya.Bahkan,beliau bisa disebut sebagai inspirator dalam bidang pertanian.
Sebagai tokoh adat,beliau masih menjaga nilai-nilai luhur budaya jawa yang tentunya tidak berseberangan dengan Aqidah islam.Kebudayaan jawa pun tidak lantas di tolak mentah-mentah,bahkan beliau menggunakan media budaya tersebut sebagai pemikat kaum abangan untuk mengenal islan lebih dekat.Dan yang menarik dari beliau adalah salah satunya,ilmu bercocok tanam.
 Masyarakat jawa kebanyakan pada waktu itu adalah seorang petani,metode-metode beliau dalam mengembangkan dunia pertanian sangat baik.Bagaimana mengatur hasil panen,pra dan pasca panen.
Pembahasan buku ini lebih banyak menceritakan sosok orang pertama,yaitu Kyai Sakiban.Sehingga dominasi Mbah Hasyim sendiri baru bisa dijumpai di pertengahan halaman.Mungkin cerita latar belakang pendirian pondok pesantren Tebu Ireng lebih menarik untuk diceritakan dari pada cerita pasca pendirian Tebu Ireng.
Setelah membaa buku ini,maka akan banyak ditemukan cerita sejarah yang tidak pernah kita dengar sebelumnya.Pun begitu,buku ini sangat menarik untuk digunakan sebagai referensi dalam mengenal sosok Mbah Hasyim Asyari,Sang Guru Sejati.

No comments:

Post a Comment